Liberty Stands Still



Sebuah penembakan terjadi secara brutal. Melihat kejadian itu, akan timbul pertanyaan nya siapakah yang harus bertangggung jawab sepenuhnya? Sang pelaku ataukah pabrik senjata yang secara besar-besaran memproduksi senjata hingga warga sipil yang tidak bertangggungjawab bisa dengan mudah menggunakan senjata?


Liberty Wallace (Linda Fiorentino) sedang dalam perjalan ke sebuah tempat pertunjukkan opera. Liberty bukanlah seorang wanita biasa. Kaya, cantik dan memiliki perusahaan senjata berpengaruh di Amerika. Koneksi nya pun bukan dengan orang kebanyakan tetapi dengan para pejabat tinggi negara.
Apakah Liberty penggemar opera? Tentu saja bukan opera nya yang menjadi tujuannya saat itu. Tetapi Liberty memiliki affair dengan seorang aktor opera, Russell Williams (Martin Cummins).

Sebelum menuju gedung opera, Liberty mengunjungi sebuah gerobak penjual hotdog. Dan di gerobak itu, Liberty akan menghabiskan sebagian besar waktu nya di hari itu...
Sebuah panggilan masuk ke ponsel Liberty, orang di seberang sana mengatakan bahwa nyawa nya kini berada di tangan sang penelpon gelap. Liberty harus mengikat dirinya sendiri ke gerobak hotdog. Sebagai bukti bahw anyawanya kini terancam, sebuah tanda merah ada di tubuh Liberty pertanda dirinya sedang dalam sasaran tembak sniper...

Sang penelepon gelap ternyata bukan lah orang yang sedang iseng. Bukan juga menginginkan harta Liberty. Sang penelepon gelap itu tahu semua tentang Liberty. Kegiatannya, pekerjaannya, keluarga hingga kebiasaan kecil Liberty. Bahkan affairnya dengan aktor opera pun diketahuinya.

Joe (Wesley Snipes) bukanlah orang baru dalam dunia militer. Namun, kini dia memburu Liberty Wallace untuk sebuah alasan. Dengan senjata sniper nya, Joe membidik ke arah Liberty yang kini terikat di gerobak hot dog. Joe tidak main-main dengan ancamannya. Beberapa orang telah merasakan timah panas yang ditembakkan Joe.

Polisi dan warga sekitar yang aneh melihat sikap Liberty di gerobak hotdog menjadi siaga. Polisi didatangkan dalam jumlah banyak. Jalan-jalan ditutup dan macet. Wartawan tidak mau kalah dalam liputannya.

Memang inilah yang diinginkan Joe. Kekacauan besar dan ada media. Di mana Joe bisa memaksa Liberty untuk berbicara keras-keras di depan media dan orang-orang di sekelilingnya tentang bisnis senjata nya. Suami Liberty pun tidak kalah panik. Ujungnya adalah suami Liberty tewas ditembak.

Sebuah alasan yang digunakan Joe untuk menawan Liberty di gerobak hotdog adalah sebuah peristiwa tragis penembakan seorang gadis cilik beberapa saat silam. Putri Joe tewas terkena tembakan brutal. Rasa kehilangan yang sangat besar memaksa Joe melakukan penyaderaan dan pemerasan terhadap Liberty Wallace.

0 comments: