Gridiron Gang
Banyak remaja usia 16-17 tahun melakukan pilihan yang salah dalam hidupnya. Kriminalitas. Karena itulah maka diadakan pusat konsentrasi untuk membina remaja bermasalah. Apakah hal demikian efisien?
Sebagian besar remaja yang bermasalah dipenjara. Setelah bebas 75% nya kembali ke penjara atau mati di jalanan. Kisah di dalam film ini merupakan kisah nyata di sebuah penjara khusus remaja bermasalah. Camp Kilpatrick.
Beberapa orang yang bertugas di sana, berusaha untuk membuat perubahan pada remaja-remaja bermasalah ini.
Sean Porter (Dwayne Johnson) dan rekan kerja nya Malcolm Moore (Xzibit) meyakini bahwa sistem penjara khusus di Camp Kilpatrick hanyalah sistem yang menggemukkan remaja bermasalah dan bukan mendidik mereka. Mereka hanya diam dan makan di penjara itu. Sebagai mantan atkit Football Amerika, Sean Porter mengususlkan untuk membentuk tim Football dan memasukkan ke dalam Liga Profesional.
Pemimpin penjara tentu saja menentang ide Sean. Menurut mereka hal itu sangat tidak mungkin bisa terwujud. Hanya Sean dan Malcolm yang meyakini hal itu bukan saja mimpi di siang bolong. Mereka bersikukuh mendidik remaja bermasalah dengan olahraga Football Amerika.
Di jalanan, Willie Weathers (Jade Yorker) dirayu untuk menyreang gang 95. Willie sendiri merupakan anggota gang 88. Persetruan antar gang ini telah menjadi tradisi turun temurun. Willie menyaksikan sendiri temannya dibunuh oleh angggota gang 88. Hal itu membuat Willie menjadi kacau, hingga dengan pistolnya Willie menembak ayahnya sendiri. Willie pun ditangkap dan dimasukkan ke penjara Camp Kilpatrick, sedangkan keluarganya kini meninggalkan Willie.
Di Camp Kilpatrick inilah awal pertemuan Willie dan Sean Porter. Sean memasukkan Willie ke daftar pemain utama. Sean yakin bahwa Willie atau remaja lainnya meski menyandang status narapidana bisa menjadi olahragawan profesional.
Tidak mudah melatih para preman jalanan menjadi atlit. Beberapa tim menolak bertanding dengan alasan tentu saja karena mereka kriminal dan bermasalah. Sean tidak menyerah mencari peluang agar timnya bisa tampil di Liga. Tidak hanya masalah izin bertanding, antar mereka ada semacam pertentangan, terlebih urusan antar gang. Hanya 3 minggu waktu yang disediakan bagi Camp Kilpatrick menyiapkan tim nya untuk memulai Liga Profesional. Sean secara resmi mengumumkan nama timnya sebagai The Mustangs.
Pertandingan pertama, The Mustangs "sukses" dihajar 38-0 oleh tim Barrington. Tidak ada suporter dan tidak ada cheerleader. Hal itu tentu saja membuat semua orang berkecil hati, namun Sean membuat pernyataan bahwa Barrington membutuhkan latihan selama 3 tahun untuk mengalahkan The Mustangs dengan angka 38, sedangkan The Mustangs membutuhkan hanya 3 minggu untuk berlatih.
Satu hal saja yang membuat The Mustangs bertahan, mereka tidak ingin kembali ke jalanan sebagai berandalan. Mereka ingin kembali ke masyarakat dengan bangga. Meski tidak menjadi juara, The Mustangs mampu menembus final.
Strategi yang digunakan Sean untuk mendidik remaja bermasalah di Camp Kilpatrick mencatat bahwa setelah mereka keluar penjara mereka bisa berbaur dengan masyarakat dan persentase kembali ke jalanan sebagai penjahat kian menurun.
Seperti yang diungkapkan Sean Porter ketika mengusulkan idenya, bahwa ketika melakukan sesuatu yang mungkin dan tidak berhasil, maka saatnya mencoba sesuatu yang tidak mungkin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment