The Great Raid



1941 Jepang menyerang Pearl Harbor. 10 jam kemudian menyerang Filipina. Pasukan AS dan rakyat Filipina mundur dan terperangkap. Roosevelt lebih fokus ke Eropa untuk menghentikan Hitler. Strategi ini efektif menutup nasib Filipina dan orang-orang yang tertangkap di Bataan. Jendral Mcarthur melarikan diri ke Australia. setelah 4 bulan terperangkap, AS dan Filipina menyerah kepada Jepang. Sebuah kekalahan terbesar dalam sejarah Amerika.

Jepang menyiksa dan membunuh para tawanan perang di Bataan. Yang masih hidup dikumpulkan di kamp-kamp tawanan berbeda. O'Donnell, Cabanatuan,dan Palawan. Jepang menganggap aib orang yang menyerah dan memperlakukan POW/tawanan perang dengan sangat kejam.

1944 perang berubah arah. Amerika menguasai banyak peperangan. 1 Agustus 1944, Jepang mengumumkan kebijakan perangnya "Bertujuan agar jangan sampai melarikan diri, binasakan semua dan tidak meninggalkan jejak."

Akhir Januari 1945 selama, direncanakan sebuah penyelamatan para tawanan perang di Cabanatuan. 2 orang yang dianggap berjasa dalam penyelamatan ini adalah Capt. Robert Prince dan Lt. Col. Henry Mucci. Dimana Prince sebagai ahli strategi dan Mucci sebagai komandan pasukan.

Dengan jumlah pasukan yang tidak seimbang selama lima hari dijalankan rencana dan eksekusi penyelamatan. Tercatat ada sekitar 500 tawanan perang yang harus diselamatkan dari Camp Cabatuan, satu kesulitan selain jumlah pasukan yang tidak berimbang adalah letak kamp yang sedatar lapangan bola. Dimana penjaga kamp bisa mengintai dari ketinggian. Tidak ada jalan kembali pulang, mereka memulai aksi pada malam hari untuk sebuah catatan sejarah perang.



Film produksi tahun 2005 ini diangkat berdasarkan kisah nyata perang di Cabanatuan. Didukung oleh Benjamin Bratt dan James Franco.

0 comments: